Rencana pembangunan Mass rapid transid (MRT) memasuki
tahap pembebasan lahan. Nantinya MRT Jakarta akan lebih canggih
dibandingkan moda transportasi serupa yang ada di negara lain.
"Kajian studi kelayakannya MRT Jakarta dilakukan secara matang. Kajian pembangunan ini melibatkan pakar dari Jepang. Dipastikan MRT Jakarta ini lebih canggih dibanding angkutan massal berbasis rel negara lain," kata Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin saat dihubungi Selasa (2/10/2012).
Selamat mengungkapkan, tren mobilitas masyarakat kota di massa mendatang akan lebih banyak berada di bawah tanah, dan Jakarta mau tak, mau harus mengikuti pola ini. Bila tidak Jakarta akan tertinggal dengan kota besar negara lain. Maka dari itu maka MRT harus dipastikan dapat dibangun untuk fasilitas publik.
Anggota fraksi PKS ini, menyebutkan, proyek pembangunan infrastruktur MRT Jakarta tidak mungkin ditinjau ulang, apalagi sampai dihentikan. Sebab, kehadiran moda transportasi massal ini sangat dibutuhkan sekali untuk kota metropilitan seperti Jakarta.
Menurutnya, Ibukota Jakarta akan terus mengalami pertumbuhan penduduk. Ketersediaan fasilitas publik di bidang transportasi dengan daya angkut besar sudah mendesak dihadirkan.
Bila tidak kota Jakarta akan mengalami stagnasi mobilasi penduduk. Masyarakatnya sudah berebut menggunakan ruas jalan untuk beraktifitas menggunakan kendaraan pribadi. "Bila dibiarkan, masyarakat tidak dapat lagi bergerak. Hal itu harus dihindari dengan upaya pemerintah memberikan layanan transportasi," katanya.
Ia menjelaskan, nilai proyek MRT Jakarta sebesar Rp15 triliun atau 120 Milyar Yen dari pinjaman Japan International Coorporation Agency (JICA), sehingga tidak dapat disamakan dengan nilai pembangunan MRT di negara lain dimana dana pembangunan di kala itu dipengaruhi tingkat inflasi dan nilai satuan spesifikasi angkutannya.
pic prototype MRT Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar